Text
The Ary Suta Center series on Strategic Management (Vol. 51 )
Pembangunan yang mengintegrasikan nilai-nilai lokal memang menjadi arahan setiap kebijakan. Tetapi, wujud nyata di Indonesia sangat jarang dijumpai karena adanya kepentingan-kepentingan yang cenderung mendeskritkan nilai-nilai kelokalan. Untuk itu, penelitian ini dirasa sangat menarik lantaran menyajikan fakta perwujudan integrasi akulturasi nilai lokal yang berdampak pada peningkatan pembangunan perekonomian masyarakat desa. Tujuan utama dalam penelitian ini adalah : (i) Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi Partisipasi masyarakat dalam mengelola Alas Gumitir yang ditinjau dari akulturasi nilai-nilai lokal, dan (ii) Untuk mengetahui bagaimana peran akulturasi nilai lokal dalam meningkatkan Kualitas Partisipasi masyarakat yang mengelola Alas Gumitir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan mengambil sampel di Desa Kalibaru Manis Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi. Sedangkan alat analisis data yang digunakan adalah faktor dan diskriminan. Analisis faktor digunakan untuk mengetahui motivasi masyarakat yang ditunjang dengan implementasi akulturasi nilai-nilai lokal, Sedangkan diskriminan digunakan untuk mengetahui peran akulturasi nilai lokal dalam meningkatkankualitas partisipasi. Hasil analisis faktor menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat termotivasi berpartisipasi mengelola Alas Gumitir sebagai perkebunan kopi lantaran : (i) adanya peningkatan produksi, (ii) adanya peningkatan pendapatan, (iii) luasan lahan, (iv) biaya produksi yang murah, (v) ketersediaan tenaga kerja. Tentunya hal ini ditunjang dengan adanya nilai-nilai kearifan lokal yangmana semakin mengefektif dan mengefisiensikan tata kelola tanaman kopi di Alas Gumitir. Sedangkan analisis diskriminan didapat : (i) masyarakat beranggapan bahwa adanya sanksi informal, efektivitas penerapan sanksi, dan lembaga atau pihak yang memberikan sanksi mampu meningkatkan kualitas partisipasi pengelolaan Alas Gumitir, (ii) bentuk sanksi informal oleh sebagian besar masyarakat berpendapatan rendah dianggap tidak mampu meningkatkan kualitas partisipasi pengelolaan Alas Gumitir.
Tidak tersedia versi lain