Text
Karisma Versus Karakter
Tidak sedikit hamba Tuhan atau jemaat (gereja) Tuhan yang dipakai Allah secara dahsyat dalam pelayanan, akan tetapi memiliki watak yang tidak baik, dan bahkan ada yang hidup dalam dosa. Karismanya memang dahsyat, tetapi karakternya bercela. Ibarat sebuah produk, karisma adalah kemasannya. Di sinilah letak daya tarik pelayanan seorang hamba Tuhan. Sedangkan karakter adalah siapa kita sesungguhnya, buah roh dan buah pertobatan kita. Inilah kegunaan dan keunggulan produk tersebut. Kalau demikian, mana yang lebih penting, karisma atau karakter? Perlukah karisma? Apa maksud Paulus dalam 1 Korintus 13:8 yang menyatakan bahwa karisma akan berakhir? Bagaimana dengan Simson dan Salomo yang berkarisma dahsyat, namun hidupnya berakhir dengan tragis? Mengapa Tuhan terus menyatakan kuasa-Nya dalam pelayanan para hamba Tuhan yang karakternya bercela? Agar tidak terjebak dalam dikotomi yang memisahkan karakter dari karisma atau sebaliknya, bacalah buku ini dan temukan sendiri jawabannya!
Tidak tersedia versi lain