Text
Kampung hijau gambiran : praktik tata kelola lingkungan hidup berbasis collaborative governance
Dalam tata kota yang berisiko, masyarakat yang paling besar terpapar bahaya adalah kelompok masyarakat rentan (orang miskin, perempuan, anak-anak, kelompok difabel, dan kelompok rentan lainnya—termasuk ancaman bagi kelompok minoritas kritis). Di Indonesia orang orang yang tinggal di pedesaan dan perkotaan, meminjam istilah Ulrick Beck (1992), sama-sama
berada dalam situasi risk society di tengah gejala modernitas yang kian intensif. Pembangunan seringkali merisikokan keamanan ekologi dan juga manusianya. Identifikasi akar penyebabnya adalah faktor manusia, kekuasaan (negara dan atau pasar), dan siklus ekosistem alam raya. Faktor pertama dan kedua menyumbang porsi kehancuran paling tinggi.
Tidak tersedia versi lain