Text
A journey through time : the memoir of Utomo Josodirdjo
Hukum alam mengatur, siapa pun yang bisa bertahan hidup pada masa yang tidak terlalu baik biasanya merupakan bibit dengan kualitas di atas rata-rata. Mengalami zaman penjajahan Belanda, penjajahan Jepang, dan perang kemerdekaan Indonesia yang merupakan masa-masa sulit dalam sejarah bangsa kita, Utomo Josodirdjo membuktikan keunggulannya. Walau memperoleh pendidikan ekonomi di Rotterdam, Belanda, Utomo tidak mau menetap di sana, kendati kesempatan hidupnya lebih baik. Utomo memutuskan kembali ke Indonesia, bekerja di Departemen Keuangan, sambil kuliah di Jurusan Akuntansi Universitas Indonesia. Selain ikut merintis pendirian Jurusan Akuntansi Universitas Airlangga, Surabaya, Utomo juga berperan dalam program negara untuk pendidikan luar sekolah tata buku dan hitung dagang. Dia adalah tokoh sentral dalam perubahan sistem tata buku model Belanda ke sistem akuntansi model Amerika di Indonesia. Pada tahun '80-an, ketika sebagian besar firma akuntansi masih dijalankan layaknya "mom and pop shop" dan kemudian diwariskan kepada anggota keluarga, Utomo sudah mengarahkan firma akuntansinya di Surabaya dan Jakarta untuk go international dengan menggandeng firma akuntansi SyCip Gorres Velayo & Company (SGV) Manila. Lembaga akuntansinya kemudian terkenal dengan nama SGV-Utomo, yang dalam perjalanannya memegang peran kunci bagi kelompok SGV di seluruh dunia. Utomo bahkan menjadi inisiator dan arsitek perkawinan SGV dengan Arthur Andersen, Amerika. Salah satu kunci sukses Utomo adalah pandangan dan langkahnya dalam mengembangkan sumber daya manusia. Buku ini menuturkan kiprah Utomo Josodirdjo sebagai wirausaha dan pemimpin, sekaligus mengungkap kisah-kisah pribadi yang akan menjadi sumber inspirasi yang kaya bagi kita.
Tidak tersedia versi lain